Jumat, 28 November 2014

DEFINISI OPINI DAN STRUKTUR OPINI



Opini
Opini adalah karya tulis yang disusun untuk mengungkan pendapat seorang penulis atas suatu fakta/data/pendapat orang lain berdasarkan rangkaian logika tersendiri. Logika opini terletak pada struktur tulisan.
SRUKTUR Opini :
1.      Judul
2.      Alinea Pembuka (Lead)
3.      Alinea Penjelas (Batang Tubuh)
4.      Alinea Penutup (Ending)
Teknik Menulis Opini
• Pilih Tema – bisa juga ditentukan belakangan
• Tentukan Judul
• Susun Alinea Pertama
• Uraikan Tema dalam beberapa Alinea Penjelas (tergantung panjang-pendek tulisan; ilmiah atau popular)
• Perhatikan Format/Gaya Penulisan
• Eksploitasi Data/Referensi Penting – jadi DRAFT AWAL
• Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup Awal artikel (judul bisa ditentukan saat ini)
• Edit Ulang Draf Awal
• Langsung dikirimkan ke media massa, atau
• Draf Final artikel dimintakan pendapat kawan sebagai proof reader

Langkah-langkah Penting Dalam Menulis Opini
  • Memilih Tema
1. Eksplorasi gagasan seluas mungkin banyak membaca, mendengar, berdiskusi
2. Pilih tema yang relevan dengan minat/ bidang kompetensi; sedang hangat
3. Pilih tema yang aktual jadi perbincangan publik
4. Tentukan sikap atas tema/masalah yang pro atau kontra?
  • Menentukan Judul
1. Judul mewakili tema yang akan dibahas atau pendapat yang akan diajukan
2. Singkat (3 – 5 kata) dan padat (sarat makna)
3. Menarik dan menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan
4. Gunakan istilah/idiom populer
  • Menyusun Alinea Pertama (Lead)
1. Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
2. Uraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
3. Alinea pertama mengandung pokok pikiran UTAMA atau tesis yang akan dipertahankan
4. Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri
5. Pilihan bentuk alinea bervariasi
  • Menyusun Aline Penjelas (Batang Tubuh)
1. Uraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok pikiran penunjang/ turunan
2. Setiap pokok pikiran itu disusun dalam alinea tersendiri
3. Hubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan pikiran (bridging) yang kuat
4. Hubungan antar alinea bisa bersifat: – kronologis (waktu) – spasiologis (ruang) – kausalitas (sebab-akibat)
  • Mengolah Gaya Kepenulisan
Ada tiga gaya utama:
1. Deskripsi, memberikan fakta apa adanya secara detail
2. Narasi, menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis
3. Argumentasi, menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya
Kembangkan gaya yang cocok dengan karakter penulis atau tema yang dibahas
Setiap gaya memiliki efek yang berbeda kepada pembaca
·         Exploitasi Data dan Rujukan
1. Data penting untuk memperkuat tesis yang diajukan
2. Referensi penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/ berbeda sudah dipertimbangkan
3. Kutipan data/referensi dalam format sederhana, karena panjang artikel terbatas
  • Menyimpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup
1. Simpulkan uraian yang terdapat dalam Alinea Penjelas dalam alinea penutup
2. Konfirmasi Alinea Penutup/Simpulan dengan Alinea Pertama/Pendapat Awal yang telah diajukan
3. Gunakan kalimat yang menggugah, bukan memaksakan kehendak
4. Buka kesempatan orang lain untuk berbeda pendapat, bukan merasa benar sendiri
  • Mengedit Tulisan
1. Selesaikan Draf Awal tulisan, apapun bentuknya, jangan ditunda-tunda
2. Endapkan tulisan awal selama beberapa waktu, lalu cari inspirasi/kesibukan, namun tetap perhatikan deadline/batas tenggat
3. Tinjau ulang Draf Awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentai atau gaya penulisannya
4. Lakukan koreksi mulai dari yang mudah: standar bahasa, validitas data/referensi hingga yang sulit keandalan argumentasi
  • Menyebarkan Tulisan
1. Kirimkan Draf tulisan kepada sejumlah kawan atau mentor minta koreksi (yang memahami standar penulisan yang baik dan penilaian)
2. Perbaikan Draf tulisan berdasarkan masukan dari semua pihak jadilah DRAF FINAL dan juga pembacaan ulang sendiri
3. Kirimkan artikel ke media massa yang sesuai dan minta alasan/komentar, jika artikel tak dimuat
4. Jaga hubungan baik dengan Editor Opini di sejumlah media, sehingga tahu kebutuhan artikel macam apa yang bisa diakomodasi media
5. Simpan artikel yang SUDAH dimuat atau yang BELUM dimuat di media, jadikan khazanah pemikiran pribadi

STRUKTUR IKLAN



Struktur Iklan
Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi benda seperti meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat usaha dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat klanik sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, hubungan masyarakat, penjualan, dan promosi penjualan.
Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yg ditawarkan• pemberitahuan kpd khalayak mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang dimedia massa seperti koran dan majalah, atau di tempat-tempat umum (Kamus besar  bhs Indonesia).
Berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah’menggiring orang pada gagasan’. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang,atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu…” Secara umum,iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Dengandemikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak  pembuat iklan.
Tujuan dimunculkannya iklan adalah untuk memperkenalkan, mengingatkan, dan mempengaruhi publik agar mau membeli barang atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa adanya iklan, perusahaan tidak akan bisa secara maksimal menunjukkan produk dan jasanya kepada khalayak luas. Dengan media komunikasi yang saat ini sudah sangat luas, seperti televisi, radio, media sosial, internet, majalah, surat kabar, dan lain-lain, penyebaran iklan semakin mudah. Pesan iklan biasanya dibayar oleh sponsor dan dilihat melalui berbagai media yang telah disebutkan di atas.
Berdasarkan tujuan secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
1.      Iklan Komersial/bisnis
Iklan yang bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya meningkatkan penjualan.
Iklan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
-          Iklan Konsumen – dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan bisnis dimana pesan iklan ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu pengguna terakhir suatu produk
-          Iklan Bisnis – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud mendapatkan keuntungan ekonomi dimana sasaran pesan yang dituju adalah seseorang atau lembaga yang akan mengolah atau menjual produk yang diiklankan tersebut kepada konsumen akhir
-          Iklan Profesional – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud mendapatkan keuntungan bisnis dimana khalayak sasaran iklan adalah segmen khusus, yaitu para profesional
2.      Iklan Layanan Masyarakat
Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan sosial disini dapat berarti penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat.
Van Dijk (dalam Eriyanto, 2001:227-229; Sobur, 2001:73-84) mencetuskan kerangka analisis wacana yang terdiri atas tiga struktur utama yaitu : struktur makro, struktur mikro dan superstruktur.

1.      Struktur Makro
Struktur makro merupakan makna global/umum dari sebuah teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari sebuah teks. Dengan kata lain, analisis struktur makro merupakan analisis sebuah teks yang dipadukan dengan kondisi sosial di sekitarnya untuk memperoleh satu tema sentral. Tema sebuah teks
tidaklah terlihat secara eksplisit di dalam teks, melainkan tercakup di dalam keseluruhan teks secara satu kesatuan bentuk yang koheren. Jadi, tema sebuah teks dapat ditemukan dengan cara membaca teks tersebut secara keseluruhan sebagai sebuah wacana sosial sehingga dapat ditarik satu ide pokok atau topik atau gagasan yang dikembangkan dalam teks tersebut.
2.      Struktur Mikro
Analisis struktur mikro adalah analisis struktur wacana secara tekstual. Analisis tekstual ini meliputi analisis unsur verbal dan unsur non-verbal.
3.      Superstruktur
Superstruktur merupakan kerangka dasar sebuah teks yang meliputi susunan atau rangkaian struktur atau elemen sebuah teks dalam membentuk satu kesatuan bentuk yang koheren. Dengan kata lain, analisis superstruktur merupakan analisis skema atau alur sebuah teks. Seperti halnya sebuah bangunan, sebuah teks juga tersusun atas berbagai elemen − seperti pendahuluan, isi dan penutup − yang harus dirangkai sedemikian rupa, guna membentuk sebuah teks yang utuh dan menarik.
Dalam sebuah iklan superstruktur merupakan struktur pembentuk iklan yang meliputi headline, illustration(s), body copy, signature line (logo), dan standing details.
Analisis superstruktur sebuah wacana merupakan suatu analisis yang lebih cenderung berupa indentifikasi struktur pembentuk wacana. Iklan Lifebuoy shampoo ini terdiri atas empat struktur pembentuk iklan sebagaimana dicetuskan oleh Leech. Keempat struktur tersebut yaitu headline, illustration, body copy dan signature line. Pada iklan ini ikon produk shampoo yang diiklankan juga berperan sebagai latar belakang. Jadi selain sebagai signature line ikon produk shampoo pada iklan ini juga berperan sebagai latar belakang.
Contoh Iklan :


Kamis, 30 Oktober 2014

cerpen sosial



Ku Mohon



Karya Noviana N.H



 



Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Aku terlahir di tengah desa. Aku mempunyai adik yang namanya Karina Safitri. Dia gadis kecil yang cantik, baik, rajin. Wajahnya yang bulat bagaikan rembulan, bulu mata yang lentik, kulit yang seperti sutra, matanya coklat terang memancarkan sinar kehangatan dan suara yang merdu.  Aku dan ibuku sangat menyayangi Karina. Tetapi berbeda dengan ayahku. Aku tidak mengerti mengapa ayahku tidak mau memandangnya atau pun mengajak bicara Karina. Ayah selalu membeda-bedakan aku dengan Karina. Tiap kali ayah melihat aku bermain dengan Karina, beliau selalu melarang dan menyuruhku masuk ke rumah. Seakan-akan ayah menganggap Karina itu bukan bagian dari keluargaku.



                                    ***



“Kalian anak ibu dan ibu tidak akan membedakan kalian Nak, kalian akan selalu jadi yang terbaik untuk ibu.” Ujar ibu seraya tanagannya memeluk kami berdua



“Tapi mengapa ayah tidak menyayangiku bu ? ayah hanya sayang dengan ibu dan kakak.” Tanya Karina dengan nada lirih



“Bukannya ayah tidak sayang denganmu Nak, ayah hanya sibuk dengan pekerjaannya, jadi Karina .....”



“......... Karina jangan berfikir negatif yaaa.” Kata ku menyelesaikan kata-kata ibu



                                    ***



“Kukkuruyuukkk… Kukkkuurrruuuyyuukkk…” Suara ayam jantan yang sedang berkokok dengan gagahnya membangunkan kami di tengah kegelapan pagi. Suasana pagi yang sangat dingin, membuatku enggan untuk beranjak dari tempat tidurku yang hangat. Jam sudah menunjukkan pukul  5 pagi. Ibu selalu membangunkan kami berdua. Kami selalu membantu pekerjaan ibu dan ayah selalu sibuk dengan bunga-bunganya.



“ Karina, sana mandi Dik, kakak setelah kamu aja.” Kataku



“ Iya kak.” Jawabnya



Seperti biasanya ketika kami berdua sedang mandi ibu selalu menyiapkan sarapan. Sebelum berangkat sekolah dan memulai aktivitas kami selalu membiasakan untuk sarapan bersama keluarga terlebih dahulu.



“ Yeeee … nasi goreeeng dengan telur setengah mateng.” Ucap Karina dengan wajah yang amat ceria



“ Ayoo duduk dan kita makan…” kata ibu



“ Ayooo ayooo ,,, udah laper niih buuu, eh tapi ayah mana bu ?.” sambungku menyelesaikan kata-kata ibu



“ Sebentar lagi ayah ke sini kok, ayo kalian makan dulu nanti terlambat loh.” Jawab ibu sambil mengambilkan minum untuk kami



                                    *** usai makan ***



              Aku berangkat dulu ya bu.” Kataku sambil mencium tangan ibu



            “ Iya Nak, hati-hati ya.” Jawab ibuku



           



            Kami bergegas berangkat ke sekolah karena jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Aku kini duduk di bangku SMP kelas 2 dan adikku Karina masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 2.



 



                        *** ruang tamu ***



            “ Yah , sini makan dulu. Ngurus bunganya nanti lagi.” Teriak ibu



            “ Iyaa bu, sebentar.” Saut ayah



            “ Bu, ayah punya bunga lagi. Bunga itu tidak mahal tapi ayah sangat suka dengan bunga itu. Tolong jaga bunga ayah ya Bu.” Ujar ayah sambil makan



            “ Iya ayah insyaAllah ibu rawat bunga ayah.” Balas ibu dengan senyuman manis



 



                                                ***



            “ Assalamualaikum ibuuu.”



            “ Waalaikumsalam sayang, eh anak ibu udah pulang.”



            “ Bu, aku dapet tugas, suruh membawa satu tanaman. Nanti di rawat di sekolah. Aku boleh membawa  tanaman milik ayah ?’’ mohon Karina



            “ Iya nanti ibu bilang dulu ke ayah ya Nak .”  jawab ibu menyenangkan hati Karina



            Tanpa sengaja karina melewati kamar ayah dan ibu. Karina mendengarkan percakapan anatara mereka berdua. Karina penasaran dengan yang di bicarakan. Di dalam kamar terdengar serius.



            “ pokoknya ayah tidak mengizinkan bunga ayah di minta Karina dan di bawa ke sekolah.” Kata ayah dengan nada keras



            “ tapi yah, bunga ayah kan banyak, kasihkan ke Karina satu saja untuk tugasnya.” Jawab ibu membela Karina



            “ Beli kan bisa. Toko  bunga banyak kan ? “ bentak ayah



            Karina sangat sedih mendengar ucapan ayah. Tak habis fikir mengapa ayahnya begitu membenci dia. Mengapa hanya sekadar bunga ayah tidak mau memberi. Karina nekat akan mengambil buka milik  ayah. 



            “ Buuuuuuu…… .” teriak ayah



            “ Iya yah kenapa teriak ?” jawab ibu sambil berlari mendekat ayah



            “ Ini kemana bunga kesayanganku ?”  Tanya ayah dengan nada keras



            “ Ibu gak tau yah, ayah lupa naruh mungkin. Coba ayah ingat-ingat dulu.” Jawab ibu



            “ mana mungkin aku lupa naruh, jelas-jelas tadi pagi  aku naruh bunga itu di sini bu. Aku yakin aku gak lupa.!” Jawab ayah dengan nada tinggi



            Ayah mulai marah-marah gak jelas dengan hilangnya bunga kesayangan beliau. Ayah mengira bahwa Karina yang mengambil bunganya, karena tadi siang ibu minta izin padanya kalau Karina minta satu jenis bunga untuk tugas sekolah. Emosi ayah semakin tidak stabil.



            “ Kariin…. Kariiinnnnn …… ke sini kamu.!!!!!!! ” teriak  ayah seraya memanggil Karina dengan wajah penuh amarah



            “ Iya ayah. Ada perlu apa? Tumben ayah memanggilku.” Jawab Karina



            “ Jangan ke-pede-an kamu ya.” Bentak ayah



            “ Lalu ? ada apa yah ? ” ujar Karina dengan nada iba



            “ Kamu kan yang mencuri bunga ayah ? Kamu kan ? ” Tanya ayah dengan keras



            “ Bukan Karina yah  .” karina dengan nada bertambah lirih



            “ Jangan bohong kamu Rin, aku tahu kamu sedang butuh bunga untuk tugas sekolahmu kan ? “ Tanya ayah lagi



            Karina berlari menuju ke kamar. Ia menangis karena ayah hanya sayang dengan tanaman. Ia bingung harus jujur atau tetap diam atas perbuatannya. Karina bingung harus menyembunyikan bunga itu dimana.



            Took … took …. Toookkk



            “ Dik, kamu kenapa ? kok nangis ? ” Tanyaku



            “ Aku gag kenapa-kenapa kok Ka.” Jawab adikku



            “ Jujur aja sama kakak. Kakak tau kok kamu lagi sedih, itu mata kamu merah pasti habis nangis kan ?” kataku



            “ Ini kak, aku ngambil bunganya ayah lalu ayah marah besar denganku.” Ujar adikku



            “ Lalu sekarang bunganya dimana ?  kembalikan sama ayah yuk, bilang jujur ke ayah. Pasti ayah membolehkan.” Kataku dengan memberi nasihat kepadanya



            “ Tapi aku takut kak sama ayah. Takut kalau ayah marah denganku.” Jawabnya



            “ Aku percaya kok Karina orangnya jujur.” Kataku lagi



 



                        ***



            Aku bergegas pergi meninggalkan kamar Karina. Aku memang sengaja meninggalkan Karina sendirian. Aku membiarkan Karina untuk menenangkan hati dan fikirannya. Aku tahu apa yang dia rasakan.



            “ Yah, Karina mau bicara.” Ujar Karina dengan gugup



            “ Mau bicara apa kamu ? ” bentak ayah



            “ Ini Yah ….”



            “ …… Ini apa ? gak usah basa basi.” Meneruskan kata Karina



            “ Aku mau jujur dengan ayah, kalau aku yang ngambil bunga ayah. Tapi Karin gak bermaksud untuk mencuri yah.” Kata Karina seraya menundukkan kepala



            “ Jadi kamu malingnya ? Tanya ayah dengan marah



            Menundukkan kepala “ maafkan Karina Yah.”



 



                        ***



 



            Ayah kelihatan sangat marah dengan pernyataan Karina. Ayah menjadi lebih membenci Karina. Ayah berjalan ke belakang rumah dan mengambil sebatang ranting pohon. Ayah kembali ke dalam rumah dengan wajah yang masih sangat terlihat marah.



                        “ Kariiiiiiiinnnn ….. Ke sini kau.” Teriak ayah memanggil Karina



                        Karina berjalan menunduk ke hadapan ayah. Karina takut dengan ayah. Terdengar dengan jelas suara ayah yang sedang marah. Karina hanya bisa nangis di tiap langkahnya. Karina duduk di bawah ayah. Ayah seraya langsung berdiri dan memukul Karina dengan sebatang kayu yang beliau ambil.



                        Buuukkk….buuukkkk



            Suara batang pohon yang di pukulkan pada kaki Karina. Karina hanya bisa menangis dengan menyebut kata maaf berharap ayah menghentikan pukulan yang dilakukan. Aku dan Ibu seketika mendengar suara tangisan Karina yang semakin keras dan kata maaf.  Kami bergegas lari menuju sumber suara tangis. Kami terkejut melihat yangdilakukan ayah kepada Karina.



 



            “ Hentikan Ayah!. ”Bentakku secara tiba-tiba



            Ibu menangis dan memeluk Karina yang kesakitan. Tak habis fikir seorang ayah kandung yang tega memukuli anak hanya masalah bunga.



            “ Hanya karna bunga kamu tega memukuli anak kandungmu Yah ? Ayah macam apa kamu? Tega menyakiti anakmu hanya karna hal sepele.! ” ucap ibu dengan nada keras seraya menangis memeluk Karina



            “ Kenapa Yah ? Kenapa ayah tega memukuli Karina? Dia anak kandungmu Yah. Dia darah dagingmu sendiri.” Tambahku



            “ Ada apa dengan bunga itu ? jangan-jangan itu bunga dari selingkuhan ayah ? Iya Yah ? Jawab ! “ bentak ibu



             Ayah pergi ke kamar utama tanpa mengucap satu kata apapun. Karina masih menangis kesakitan. Ibu yang masih memeluk Karina di ruanng tengah.



 



                                                *** malam hari ***



            “ Nak, ayah minta maaf sama kamu. Ayah sudah memukuli kamu, ayah sudah menjadi ayah yang tidak baik, ayah sudah durhaka sama kamu.” Ujar ayah dengan memeluk Karina di kamar



            “ Iya ayah, terima kasih sudah memluk Karin. Karin seneng banget ayah mau memeluk aku. Aku juga saying sama ayah, jangan pernah membenciku lagi ya yah ? jawab Karina dengan wajah penuh permohonan



            “ Iya Nak, ayah ibu dan kakak akan selalu saying dengan Karina.” Tambah Ibu



            “ eehh ,,, ehhh ,, eehhh tunggu dulu, “ sautku  “bagaimana kalau ayah membelikan kita es cream. Itung-itung sebagai tanda minta maaf Yah.”



            “ Yaaah, jadi ayah deh yang kena.” Jawab ayah “ tapi iya deh ayah mau tlaktir kalian makan dan es cream sepuas kalian malam ini juga.”



            “ yeeee yeeeee.” Ucap Karina



 



             Lalu kami masuk ke dalam mobil dan menuju ke rumah makan. Indah sekali mempunyai keluarga yang damai dan rukun. Suasana seperti ini yang aku inginkan sejak dulu. Terima kasih Tuhan engkau telah mengabulkan do’a ku selama ini, gumamku dalam hati.



 



                                                *** TAMAT ***



 

 

Template Design By:
SkinCorner